Rabu, 31 Oktober 2012

Takengon, Negeri Di Atas Awan

                           Takengon, Negeri Di Atas Awan

Takengon dan Laut TKota awar dari Udara



Cobalah Anda datang ke Takengon dan nikmati Danau Laut Tawar. Dengan 4 hari di daerah ini adalah gabungan wisata bersepeda, renungan masa lalu, masa depan, dan masa kini. Di sini Anda menikmati keindahan negeri di atas awan dan berwisata kuliner di daerah penghasil kopi nikmat. Alamnya sangat indah dan berbeda dengan dengan tempat wisata sejenis baik di Indonesia maupun tempat lain di dunia ini.

Ketika Anda menjelajah jalan berkelok-kelok di samping keretakan indah Gunung Geureundong dalam perjalanan ke Takengon, sebuah kota kecil dengan penduduk tidak lebih dari 230.000 di Aceh Tengah, mata Anda akan terhibur dengan pemandangan visual lewat pohon pinus di sisi Anda, serangkaian vegetasi tropis dihiasi dengan rumah semi permanen, dan wajah tertegun dari anak-anak lokal ketik Labi-Labi anda melewati mereka. 

Angin dingin akan menyapu wajah Anda, saat Anda melewati lapisan kabut. Di sini, suhu rata-rata hampir permanen sekitar 20 derajat selsius, atau 68 derajat Fahrenheit yang nyaman. 100 kilometer dari tepi barat, kota kecil Takengon yang indah ini menyambut Anda.

Takengon adalah ibu kota Kabupaten Aceh Tengah. Kawasan ini merupakan dataran tinggi yang berhawa sejuk dan memiliki beragam tempat wisata indah di antaranya adalah Danau Laut Tawar, Puteri Pukes, dan Pantan Terong. Kota Takengon terletak berdekatan dengan Kabupaten Bener Meriah, dan sekitar 100 km dari Kota Bireun.

Takegon adalah kota distrik Aceh Tengah. Menawarkan banyak kelangkaan yang Anda harus lihat. Makanan yang unik dan hal ini harus di catat. Argowisata dan kegiatan di sekitar Danau Laut Tawar merupakan alasan untuk memperpanjang kunjungan anda. Belum lagi legenda seorang putri yang berubah menjadi batu dengan penjaganya yang tak terlihat. Hal ini jauh dari omong kosong bila kita menyebutkan Aceh benar-benar merupakan gerbang rohani ke Indonesia pertama.


Datang dan lihat keidahannya oleh Anda sendiri. Kisah yang Anda ceritakan sepulang dari sini akan terlalu bagus untuk menjadi kenyataan dan terlalu berharga untuk di lewatkan. Inilah Aceh, yang akan membuat permulaan indah dalam perjalanan wisata Anda kepulauan barat Nusantara.

Kota ini dikelilingi oleh pegunungan dan berada di tengah-tengah di Provinsi Aceh. Takengon merupakan tujuan wisata yang berada di dataran tinggi Gayo. keindahaan alamnya seolah tersembunyi karena di kelilingi oleh gunung-gunung. Banyak pengunjung seolah tidak ingin pulang lagi setelah mengunjungi wilayah indah ini karena tempatnya sejuk, nyaman, aman, dan masyarakatnya yang ramah.

Wajib Anda Kunjungi

Putri Pukes
Loyang Putri Pukes adalah gua yang menciptakan legenda lokal bernama Putri Pukes. Dia pernah menikah dengan seorang pria dari desa tetangga. Saat ia memulai hidup baru, dia harus meninggalkan rumah orang tuanya. 

Prosesnya terlalu menekan dirinya, meskipun ibunya mengatakan bahwa 'Kamu tidak akan memalingkan kepala me kerumah kita, ketika kamu pergi ke desa suamimu'. Dia gagal untuk mengikuti peringatan, dan tiba-tiba ia berubah menjadi batu. Ini adalah legenda yang sangat jelas hidup dalam kisah itu lokal.

Takengon memiliki Danau Laut Tawar dimana di dalamnya ada ikan deupik dan hanya hidup di Takengon. Inilah salah satu objek wisata yang istimewa di Kabupaten Aceh Tengah. Keistimewaan danau ini yang dapat Anda nikmati selain pemandangannya yang indah dan airnya yang tidak asin, terdapat pula empat gua yang mengelilingi danau tersebut. Danau tersebut luasnya hampir seperti laut, karena itu masyarakat menyebutnya Danau Laut Tawar. Ada kapal motor yang dapat membawa Anda untuk mengelilingi danau ini. Danau ini sangat alami dan tampak belum banyak disentuh tangan manusia, airnya yang jernih membuat Anda dapat melihat terumbu karang dan ikan yang berenang di dalamnya.

Danau Laut Tawar adalah tempat wisata yang paling banyak dikunjungi di Takengon karena ini adalah ikon yang paling menonjol dari kota, diikuti dengan Gua Loyang Putri Pukes. Danau Laut Tawar, atau laut air segar, kaya dengan ikan trout (sejenis ikan laut tawar) dan memancing sangat memungkinkan. Kegiatan berski dan berperahu juga tersedia di beberapa tempat.

Di sini di Takengon Anda juga dapat berjalan-jalan di kebun kopi yang bercita rasa khas, beruntung bila Anda datang saat panen kopi dan menikmati kemeriahannya. Anda juga dapat mandi di Krueng Peusangan atau pemandian air panas di Simpang Balek, terletak 30 menit sebelum Takengon.

Penginapan

Pilihan penginapan meski tidak banyak namun umumnya murah dan bersih. Ada Hotel Triarga yang terletak di dekat terminal bus dimana Anda bisa langsung jalan kaki dari tempat perhentian bus di daerah pasar. 

Ada juga Hotel Renggali yang berada tepat di pinggir danau dengan pemandangan langsung menghadap Danau Laut Tawar. 

Untuk Anda yang ingin berpetualang atau backpacker maka ada penginapan Batang Ruang di Jalan Mahkamah, daerahnya lebih terkenal dengan nama Gentala dan persis di tengah kota. Gunung Burni Telong adalah tempat yang tepat untuk Anda Trekking, ada juga gunung berapi di Bener Meriah, Laut Kucak di Bener Meriah berupa danau di puncak gunung.

Kuliner

Jangan lupa Anda berwisata kuliner di Takengon dengan mencicipi ikan deupik yang nikmat dan khas Danau Laut Tawar. Ikan ini adalah sejenis ikan air tawar famili Iwak wadher yang tidak ada di daerah lain. Selain itu cobalah cicipi kopi takengon atau kopi gayo yang terkenal dan nenas berukuran kecil namun rasanya manis sekali terletak di perkebunan daerah Isak Takengon.

Transportasi

Baik dari arah Banda Aceh atau Lhokseumawe-Medan menuju ke arah barat, kita dapat menempuh jalan darat sekitar 100KM melalui jalan di pergunungan yang indah yang lengkap dengan jurang-jurang dalam yang hijau memikat melewati Kabupaten Bireun dan Bener Meriah. Dari arah barat, kita dapat mencapai daerah ini lewat darat juga melalui kabupaten Aceh Barat. Selain dari darat, dapat juga melalui udara dengan pesawat kecil.

Tips

Takengon adalah daerah syariat Islam dan cukup dingin. Lebih baik Anda memakai pakaian tertutup. Jangan lupa memory yang ukuran besar untuk kamera Anda karena banyak objek yang indah dan menarik untuk Anda abadikan.

Danau Laut Tawar, Tempat Liburan & Lomba Masak

1354025976329493825
Liburan akhir tahun sudah menjadi tradisi atau semacam aturan tidak tertulis di tempat kerja saya. Waktu yang dipilih adalah tanggal 1 Januari setiap awal tahun yang merupakan hari libur nasional. Sebagai hari libur nasional, anak-anak karyawan masih dalam masa liburan sekolah. Waktunya sangat pas untuk libur bersama. Kemungkinan besar seluruh anggota keluarga karyawan dan karyawati bisa ikut berlibur.
Kami semua bersepakat bahwa liburan bersama keluarga tahun ini mengambil lokasi di tepi Ujung Nunang, Danau Laut Tawar Aceh Tengah, sekitar 15 Km dari Takengon. Agendanya adalah liburan bersama keluarga plus lomba memasak masam jing, menu khas warga Tanoh Gayo. Peserta lomba memasak itu akan diikuti oleh isteri-isteri karyawan, serta karyawati dari masing-masing bidang dan sekretariat.
Untuk biaya membeli bahan baku lomba memasak ini, sepenuhnya disediakan oleh kantor. Rencananya, setelah penetapan pemenang lomba, maka hasil masakan isteri karyawan tersebut akan menjadi menu makan siang seluruh keluarga yang ikut liburan bersama. Dengan demikian, biaya liburan lebih hemat tetapi sangat bermanfaat. Salah satu manfaatnya untuk menguji kemampuan memasak para isteri karyawan.
Gagasan liburan yang disertai dengan lomba memasak mendapat dukungan seluruh karyawan dan karyawati. Mereka menyatakan akan berperanserta dalam lomba memasak itu. Sebab, kepada para pemenang lomba memasak akan diberikan hadiah istimewa plus mewakili kantor untuk mengikuti lomba memasak tingkat kabupaten.
Malam sebelum acara, beberapa karyawan yang mendapat tugas sebagai seksi tempat sudah berangkat lebih dahulu. Mereka diberi tugas untuk memasang tenda dan menyiapkan dapur untuk tempat memasak. Tim pioner itu langsung menginap di lokasi acara. Mereka yang menginap di lokasi acara bukan hanya seksi tempat, sebagian besar karyawan ikut berkemah di lokasi acara.

13540262591550666339
Panorama Ujung Paking, salah satu tanjung di Danau Laut Tawar tempat orang-orang menghabiskan liburan akhir tahun.
Tepat sekitar pukul 08.00 WIB, tanggal 1 Januari, seluruh peserta lomba sudah siap dengan cabe, tomat, bawang putih, bawang merah dan berbagai rempah-rempah yang lain. Bersamaan dengan itu, semua peserta lomba memasak dipersilakan untuk mulai menggiling bumbu dan membersihkan ikan.
Waktu yang diberikan kepada peserta lomba memasak sekitar tiga jam. Diperkirakan, tepat pukul 11.00 WIB, semua menu yang diperlombakan sudah tersaji di atas meja. Untuk menyemangati para peserta lomba memasak, panitia menghibur mereka dengan penampilan organ tunggal. Para penyanyinya adalah karyawan, karyawati, termasuk peserta lomba memasak yang sedang menunggu menunya masak. Semua sepakat, inilah liburan paling meriah dari semua liburan akhir tahun.
Sebelum tiba pukul 11.00 WIB, ternyata menu yang dilombakan sudah tersaji dan tertata dengan rapi di atas meja. Aspek yang dinilai dalam perlombaan itu meliputi kelezatannya, metode penyajian dan penataan meja. Supaya penilaian obyektif, dewan juri sengaja didatangkan khusus dari luar instansi tempat kami bekerja. Hasilnya, menu yang disajikan oleh Tim Ibu Tono meraih juara pertama dan berhak mewakili instansi kami untuk mengikuti lomba memasak di tingkat kabupaten.
Acara selanjutnya adalah makan siang bersama. Semua orang bebas memilih menu dari empat tim yang ikut lomba memasak hari itu. Walaupun menggunakan bahan dan bumbu yang sama, ternyata rasa menu masakan yang mereka buat sungguh sangat berbeda. Malah, terdapat menu yang kelewat asin, ada juga yang terlalu pedas. Benar kata chef dan ahli memasak, bahwa rasa suatu masakan sangat tergantung kepada talenta memasak seseorang, bukan karena bumbunya.

13540263871574461611
Mengisi acara liburan di Danau Laut Tawar dengan acara lomba memasak ikan yang terdapat dalam danau itu.
Meskipun menu yang disajikan rasanya “nano-nano” ternyata semuanya habis. Anak-anak karyawan dan karyawati berulangkali tambah nasi. Hal itu membuktikan bahwa menu masakan yang disajikan para peserta lomba memasak, semuanya enak. Isteri para karyawan yang menjadi peserta lomba senyum-senyum menyaksikan hasil masakan mereka menjadi rebutan anak-anak.
Setelah makan siang, acara dilanjutkan dengan menyanyi yang diringi oleh organ tunggal. Sementara itu, anak-anak balita yang dikawal ibu serta kakaknya mandi-mandi di pinggir Danau Laut Tawar yang berair jernih. Sangat meriah suasananya, dan semua bergembira ria. Liburan akhir tahun ini, pantai pasir disekeliling Danau Laut Tawar dipenuhi oleh wisatawan lokal maupun wisatawan luar daerah yang sengaja berlibur disana. Hotel berbintang tiga sampai losmen yang terdapat di Kota Takengon, sebulan sebelum acara tahun baru sudah dibooking orang. Inilah bagian terkecil dari pesona Danau Laut Tawar, danau berair jernih yang luasnya mencapai 5.742 hektar.

Transportasi dari medan Anda dapat langsung ke jalan Gajah Mada di Medan, disana berkumpul segala macam bus yg menuju aceh termasuk ke Takengon. Lebih cepat Anda bisa menggunakan mobil travel yang menjemput dan langsung mengantarkan ke tujuan meski biasanya ongkosnya lebih mahal. Bus menuju Takengon berangkat midnight biar sampai disana pagi hari. Ada Anugerah, Pelangi atau Kurnia dan PMTOH. Bila Anda datang bersama lebih dari lima orang, lebih baik menyewa mobil dari Medan.







***

Asal mula Danau Laut Tawar


Danau Laut Tawar, Takengon, Nanggroeh Aceh Darussalam


Alkisah dulu di Takengon pernah ada sebuah kerajaan, tdk diketahui secara jelas apa nm kerajaannya tapi yg pasti dikerajaan itu ada seorang putri yg bernama Putri Pukes.

Putri Pukes mencintai seorang pria dari kerajaan lain tapi hubungan mereka tdk disetujui oleh orang tua Putri Pukes. Tapi sang putri tetap teguh dgn keinginannya sehingga akhirnya terjadilah pernikahan.

Saat Putri Pukes akan pergi menuju kerajaan suaminya, orang tua yg dari awal hubungan mrk tdk setuju berpesan…"Jika kau sudah pergi meninggalkan kerajaan ini janganlah sekalipun engkau palingkan wajahmu ke belakang "

Sang putri yang saat itu bimbang antara sayang dgn org tuanya serta cinta pada suaminya ternyata tdk dpt menahan kesedihan akibat kehilangan itu . Serta merta saat perjalanan yang dikawal oleh bbrp prajurit itu sang putri tdk sadar memalingkan wajahnya ke belakang…tiba2 bersamaan dgn itu datanglah petir yg diiringi dgn hujan lebat.

Parapengawal menganjurkan kepada putri utk berteduh di sebuah gua yang tdk jauh dr tempat mereka.

Setelah berteduh dan mrk akan melanjutkan perjalanan, para pengawalpun memanggil putri yg berdiri disudut sendirian. Tapi dipanggil berkali2 sang putri tdk menyahut, ternyata setelah didatangi badan sang putri sudah mengeras seperti batu.

Sampai sekarang patung membatu sang putri sudah membesar dibagian bawahnya, tapi msh jelas bentuk sanggul dan perawakan yg mungil dari sang putri. Bagian bawah badannya yg besar katanya diakibatkan air matanya yg sampai skrg kadang2 msh jatuh. Kata sang penjaga jika org yg mengunjungi dan mengetahui kisah putri trus merasa sedih patung sang putri bisa saja tiba2 ikut mengeluarkan air matanya.

Disana juga ada lubang tempat suami sang putri lari, yg ktnya sampai sekarang arwahnya msh sering menjaga sang putri…begitulah kt sang penjaga.

Akibat hujan deras tadi terjadilah Danau Laut Tawar yang sampai sekarang byk dikunjungi oleh orang.
Oleh Hendy Hy

LEGENDA PUTRI PUKES, TAKENGON, NAD

GUA PUTRI PUKES

Legenda Puteri Pukes
Pemandangan di seputar danau sangat eksotik dan menarik. Banyak cerita legenda yang mengelilingi keindahan danau ini, seperti legenda beberapa goa. Yang cukup terkenal adalah Legenda Goa Puteri Pukes. Cerita kehadiran goa yang berada di pinggir danau ini cukup menggelitik.
Konon, saat tuah orang tua masih menjadi kenyataan, hiduplah seorang puteri bernama Pukes. Puteri Pukes kemudian dipinang oleh seorang pangeran dari seberang Danau Laut Tawar. Sesuai adat, jika seorang perempuan sudah dipinang dan diperistri, maka ia harus ikut dan tinggal dalam lingkungan keluarga besar suaminya.
Setelah dipinang, Puteri Pukes pun harus meninggalkan kedua orangtua, saudara dan kampung halamannya menuju kampung halaman sang suami. Sebelum sang puteri berangkat, terlebih dahulu ia diberi petuah oleh orangtuanya. Satu pesan yang harus ia ingat dan patuhi adalah, agar sang anak tidak menoleh ke belakang melihat orangtua, saudara ataupun kampung halamannya. Ia harus meneguhkan keyakinan untuk ikut bersama keluarga sang suami.
Meski sedih dengan pesan tersebut, namun sang puteri tetap harus mematuhinya. Saat perjalanan melintas danau menuju negeri sang suami, tiba-tiba sang puteri merasakan rindu yang tak terperi kepada orangtua dan kampung halamannya. Tanpa disengaja, ia pun menoleh ke belakang untuk sekadar melihat. Tuah orang tua pun terjadi. Dalam sekejap, cuaca yang cerah berubah menjadi gelap, dan petir di angkasa sambung menyambung. Badai pun datang. Tiba-tiba, sang puteri berubah wujud menjadi batu.
Kini, di dalam Goa Puteri Pukes yang berada di pinggir jalan, tepat di depan danau, terdapat patung seorang puteri. Konon, sesekali patung tersebut mengeluarkan air mata penyesalan akibat tak mendengar petuah orangtuanya. Objek wisata ini cukup ramai dikunjungi masyarakat sekitar maupun pendatang, terutama di hari libur.

TAKENGON

 TAKENGON merupakan ibukota Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh, Indonesia. Kota Takengon terletak di sisi Danau Laut Tawar, di tengah-tengah wilayah provinsi Aceh. Kawasan ini merupakan dataran tinggi yang berhawa sejuk dengan ketinggian sekitar 1200 m di atas permukaan laut. Banyak terdapat tempat wisata di kawasan ini, di antaranya adalah Danau Laut Tawar, Gua Puteri Pukes, Pantan Terong. Mayoritas penduduk kota Takengon adalah Suku Gayo, yang lain nya bersuku Aceh, minang, jawa dll.

Seni dan Budaya

Tari Guel
Kesenian di daerah ini sangat menarik karena terdapat kesenian Didong yang sangat dikagumi oleh masyarakat Takengon. Salah satu acara yang sangat menarik perhatian masyarakat di dalam daerah maupun di luar daerah ini adalah acara pacuan kuda yang biasanya diadakan pada pertengahan bulan Agustus untuk menyambut dan merayakan hari Kemerdekaaan Republik Indonesia.

Sejarah

Zaman Penjajahan Belanda


Kecelakaan mobil di Takengon di tahun 1923
Kedatangan kaum kolonial Belanda sekitar tahun 1904, tidak terlepas dari potensi perkebunan Tanah GayoKopi Arabika, Tembakau dan Damar. Pada periode itu wilayah Kabupaten Aceh Tengah dijadikan Onder Afdeeling Nordkus Atjeh dengan Sigli sebagai ibukotanya. Dalam masa kolonial Belanda tersebut di kawasan Takengon didirikan sebuah perusahaan pengolahan Kopi dan Damar. Sejak saat itu pula kawasan Takengon mulai berkembang menjadi sebuah pusat pemasaran hasil bumi Dataran Tinggi Gayo, khususnya Sayuran dan Kopi. yang sangat cocok untuk budidaya

Zaman Penjajahan Jepang

Sebutan Onder Afdeeling Takengon di era kolonial Belanda, berubah menjadi Gun pada masa pendudukan Jepang (1942-1945). Gun dipimpin oleh Gunco.

  Zaman Kemerdekaan

Setelah kemerdekaan Republik Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, sebutan tersebut berganti menjadi wilayah yang kemudian berubah lagi menjadi kabupaten.
Kabupaten Aceh Tengah berdiri pada tanggal 14 April 1948 berdasarkan Oendang-Oendang Nomor 10 Tahoen 1948 dan dikukuhkan kembali sebagai sebuah kabupaten pada tanggal 14 November 1956 melalui Undang-Undang Nomor 7 (Darurat) Tahun 1956. Wilayahnya meliputi tiga kewedanaan yaitu Kewedanaan Takengon, Kewedanaan Gayo Lues, dan Kewedanaan Tanah Alas.

 Pemekaran Wilayah

Sulitnya transportasi dan didukung aspirasi masyarakat, akhirnya pada tahun 1974 Kabupaten Aceh TengahKabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Aceh Tenggara melalui Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1974. Kemudian, pada 7 Januari 2004, Kabupaten Aceh Tengah kembali dimekarkan menjadi Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah dengan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2003. Kabupaten Aceh Tengah tetap beribukota di Takengon, sementara Kabupaten Bener MeriahSimpang Tiga Redelong. dimekarkan menjadi beribukota

Legenda Asal Mula Danau Laut Tawar

oleh: Nurbaidah Hanifah Al-Banjari
               Alkisah dulu di Takengon pernah ada sebuah kerajaan, tidak diketahui secara jelas apa nama kerajaan tersebut tapi yang pasti di kerajaan itu ada seorang putri yang bernama Putri Pukes.
              Putri Pukes mencintai seorang pria dari kerajaan lain tapi hubungan mereka tidak disetujui oleh orang tua Putri Pukes. Tapi sang putri tetap teguh dengan keinginannya sehingga akhirnya terjadilah pernikahan di antara keduanya.
               Saat Putri Pukes akan pergi menuju kerajaan suaminya, orang tua yang dari awal hubungan mereka tidak setuju berpesan..."Jika kau sudah pergi meninggalkan kerajaan ini janganlah sekali-kali  engkau palingkan wajahmu ke belakang "
            Sang putri yang saat itu bimbang antara sayang dengan org tuanya serta cinta kepada suaminya ternyata tidak dapat menahan kesedihan akibat kehilangan itu . Serta merta saat perjalanan yang dikawal oleh beberapa orang  prajurit itu sang putri tidak sadar memalingkan wajahnya ke belakang. Bersamaan  dengan itu, tiba-tiba  datanglah petir yang menyambar-nyambar diiringi  hujan lebat dan angin puyuh.
               Para pengawal menganjurkan kepada putri untuk berteduh di sebuah gua yang tidak jauh dari tempat mereka.
               Setelah berteduh dan mereka akan melanjutkan perjalanan, para pengawal pun memanggil putri yang berdiri di sudut sendirian. Tapi dipanggil berkali-kali sang putri tidak menyahut, ternyata setelah didatangi badan sang putri sudah mengeras seperti batu.
                 Sampai sekarang patung membatu sang putri itu  sudah membesar di bagian bawahnya, tapi masih jelas bentuk sanggul dan perawakannya yang mungil dari sang putri. Bagian bawah badannya yang besar katanya diakibatkan air matanya yang sampai sekarang kadang-kadang masih terlihat  jatuh. Kata sang penjaga jika orang yang mengunjungi dan mengetahui kisah putri terus merasa sedih patung sang putri bisa saja tiba-tiba  ikut mengeluarkan air matanya.
              Di sana juga ada lubang tempat suami sang putri lari, yang katanya sampai sekarang arwahnya masih sering menjaga sang putri...begitulah kata sang penjaga.
             Akibat hujan deras tadi terjadilah Danau Laut Tawar yang sampai sekarang banyak dikunjungi orang.